Terima Kasih 2017!

11:02 PM



31 Desember 2017

Tahun ini bisa dibilang titik balik dari semangat yang sempat turun drastis pada tahun sebelumnya. Tahun ini menjadi lapangan untuk berlaga dengan resolusi baru yang kususun sebaik mungkin. Segala rencana telah terpetakan hingga rencana sampingan bila yang utama tak tercapai. Intinya, banyak sekali hal baik yang terjadi selama tahun 2017.

Semangat menyambut tahun 2017 diawali oleh penulisan resolusi tahun baru saat mengikuti writing challenges. Ya, aku mengawali tahun baru dengan mengikuti tantangan menulis selama 10 hari tersebut. Dengan konsisten aku menulis hal-hal yang diminta oleh penyelenggara hingga aku mendapat hadiah buku kumpulan puisi. Dan itu memotivasiku untuk mengikuti writing challenges lainnya. Berkat tantangan tersebut, aku semakin terdorong untuk mengisi konten blog yang baru saja dibuat pada akhir tahun 2016.
Beberapa momen selama tahun 2017, termasuk saat mewujudkan resolusi utama

Lalu pada bulan kedua, konsentrasiku dicurahkan pada suatu kegiatan untuk mewujudkan resolusi utama tahun ini, yaitu pergi ke Negeri Sakura. Aku mengikuti seleksi internship dengan nama program NBIP (Northern Lights Business Internship Program). Seleksi tersebut dilaksanakan dua kali, yaitu wawancara dan presentasi dalam Bahasa Jepang. Dan aku bersyukur menjadi bagian dari 6 orang peserta yang diberangkatkan ke Jepang selama 3 minggu. 

Dan singkat cerita, dengan keberangkatanku ke Negeri Sakura, telah mendeklarasikan bahwa aku berhasil melaksanakan resolusi utama tahun ini.

Pada poin kedua resolusi aku menulis tentang keinginanku menerbitkan novel perdana. Saat itu yang terpikir adalah menerbitkannya ke penerbit mayor. Tetapi karena masih belum rampung dan aku memilih untuk mengikutsertakannya di lomba terlebih dahulu, aku mengurungkan niat itu. Maka sebagai penggantinya, aku menerbitkan novelku di Wattpad sambil mengumpulkan kritik dan saran dari pembaca.

Meski ada beberapa resolusi yang berhasil dilaksanakan, untuk poin yang satu ini rasanya masih juga belum kutemukan peluangnya, yaitu menerbitkan cerpen ke majalah. Jujur saja, rasa percaya diriku masih belum cukup mendorongku untuk melakukan hal itu. Terlebih lagi aku membutuhkan lebih banyak latihan demi menghasilkan cerpen yang dapat menyampaikan pesan yang baik kepada pembaca. Kedengaran cukup idealis ya?

Selanjutnya adalah poin mengenai membuka kelas privat bahasa Jepang. Awalnya, aku terdorong untuk menulis poin ini karena ada beberapa temanku yang berminat mempelajari bahasa Jepang secara privat. Apalagi sudah ada yang cukup serius dengan menanyakan durasi belajar dan biaya perjamnya. Namun karena terkendala belum rampungnya referensi atau bahan pembelajaran dan konsep mengenai teknis kelas privat, aku belum bisa mewujudkannya. Jadi, aku memilih untuk mempelajari konsep kelas privat dari tempat kerjaku saat ini.

Oh ya, sebelum aku menceritakan tentang poin terakhir resolusi, aku ingin sedikit kilas balik mengenai hal tak terduga yang telah dicapai pada tahun ini. Pada tahun yang kuanggap sebagai tahun terakhir keikutsertaan dalam beberapa kontes Bunkasai di kampus, ternyata aku berhasil menutupnya  dengan dua kemenangan sekaligus yang sangat di luar dugaan. Selama Bunkasai 3 tahun terakhir, kemenangan di tahun inilah yang membantuku memenuhi daftar hal berfaedah yang telah kulakukan.

Sebagai penutup, aku menaruh tes Monbukagakusho sebagai resolusi penutup tahun. Sebenarnya, aku merasa tekadku untuk lulus tes ini dan mengikuti program pertukaran jangka pendek di Jepang semakin melemah. Mungkin faktor utamanya adalah deadline skripsi yang menurutku tak memungkinkan untuk dikesampingkan dengan mengikuti program itu. Bisa dibilang, pada tingkat akhir kehidupan kampusku telah terjadi beberapa plot twist yang menyebabkan aku hanya mengikuti tes dengan niat “iseng”. Aku berpikir setidaknya telah ada usaha untuk menutup tahun dengan ikut tes ini.

Jadi, aku dapat menyimpulkan bahwa 2 dari 5 resolusi tahun ayam api ini telah kulaksanakan. Untuk tahun selanjutnya, seperti biasa aku akan merumuskan resolusi baru di tahun 2018. Mungkin akan ada beberapa dari resolusi sebelumnya yang akan kurancang menjadi lebih matang lagi. Seperti konsep kaizen (etos kerja Jepang mengenai perbaikan berkelanjutan) yang pernah diusung menjadi tema pidatoku saat kontes Bunkasai tahun ini.

Dengan ini, aku siap melepas tahun 2017 dan menyambut tahun 2018.

You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook

Flickr Images