Kalau dilihat dari sistem kalender China, 2017 itu termasuk tahun ayam api. Tapi, untuk seorang Kairi, 2017 itu tahun yang dijuluki “Operasi Hinomaru” besar-besaran. Mengapa dinamakan itu? Oke, pertama lebih baik kujelaskan dulu apa yang dimaksud “Hinomaru”. Kalau yang masih ingat dengan pelajaran sejarah, pasti akan tahu bahwa itu adalah sebutan untuk bendera Jepang, sama saja seperti kita menyebut “Sang Merah Putih” pada bendera kebangsaan Indonesia. Lalu, apa kaitannya dengan “operasi”? Karena aku akan “menginvasi” Negeri Sakura sambil membawa impianku, alias menjejakkan kaki di sana untuk pertama kalinya. Dan itulah resolusi utamaku di tahun ayam api ini.

Berkaca dari kegagalan di tahun sebelumnya, entah ada api dari mana yang membakar semangatku untuk memperjuangkan jalan lain ke Negeri Sakura. Diawali dari bulan Januari, aku sudah memiliki goals membuat paspor sambil mengirimkan persyaratan untuk seleksi tahap awal program internship. Tapi ‘kan Januari ada KKN? Ya, aku tahu itu, tapi apa salahnya nyolong waktu demi masa depan? Di bulan ini juga, aku akan melanjutkan proyek novel yang sempat terbengkalai beberapa bulan terakhir. Mau tidak mau aku harus menjaga mood, semangat, dan kesehatanku untuk semua ini. Oh iya, di bulan ini juga menjadi penentuan lulus ujian N2 atau tidak.

Bulan Februari, ada dua kemungkinan yang akan terjadi di sini. Kemungkinan pertama, bila aku lolos seleksi tahap 1, aku akan fokus persiapan seleksi wawancara internship. Kemungkinan kedua, bila yang terjadi sebaliknya, mau tidak mau mencari program lain untuk ke Negeri Sakura. Proyek novel pun akan terus berjalan di bulan ini, sambil mengedit blog mulai dari template, fitur, dan sebagainya yang mau tidak mau harus bulak balik warnet karena untuk mengedit HTML lebih mudah di PC. Di sela-sela waktu, demi menjalankan kewajiban seorang mahasiswa, aku harus belajar untuk mempersiapkan UTS.

Kemudian Maret, bulan ini akan menjadi hajat cukup besar untuk novelku. Mengapa demikian? Karena aku sudah memfokuskan penyelesaian satu POV di bulan Maret, yang artinya sudah 50% dari keseluruhan novel. Tetapi aku harus tetap meminta testimoni pada beberapa orang mengenai feel mereka saat membacanya. Sambil menjaga mood menulis, aku juga akan mencari event untuk fanfiction dan memperluas koneksi. Mengingat bulan April adalah momen UTS, review materi juga tetap dilakukan. Seandainya aku belum lulus N2, berarti di bulan ini aku harus mencicil materi N2 (ujian kemampuan bahasa Jepang level 2). Kalau ternyata sudah, berarti maju menjadi N1.

Bulan berikutnya, seperti biasa aku masih melanjutkan dua proyek besar—novel dan pencarian program ke Jepang—. Tapi di bulan April ini ada tambahan satu agenda yang tak boleh aku lupakan, yaitu review materi untuk UAS mengingat bulan selanjutnya akan ada pekan UAS. Aku memang memiliki 2 mimpi utama, menerbitkan novel dan pergi ke Jepang, tapi bukan berarti aku melupakan kewajiban sebagai seorang mahasiswa. Dan semoga semua itu berjalan lancar. Materi untuk ujian kemampuan bahasa Jepang juga tetap kucicil.

Nah, di bulan Mei, yang sebelumnya kusebut akan ada ujian akhir semester (UAS). Diharapkan sih bulan ini aku sudah benar-benar siap untuk menghadapi ujian. Setelah pelaksanaan UAS, aku akan mulai membuka kelas privat karena sudah tak ada lagi kegiatan di kampus. Yah hitung-hitung mengisi waktu libur, apalagi libur semester ini biasanya terasa lebih panjang ketimbang libur semester di bulan Desember-Januari. Proyek novel tentu saja akan terus dilakukan, dan semoga bisa lebih intensif karena tak ada beban perkuliahan. Selain novel, aku juga akan mulai mengobservasi majalah untuk tujuan penerbitan cerpen, mengingat sudah cukup banyak cerpen yang kuselesaikan di tahun sebelumnya.

Observasi majalah masih kulanjutkan pada bulan selanjutnya. Juni akan menjadi klimaks perjuanganku menyelesaikan novel. Bulan ini sudah kujadikan target novel selesai 100% dan untuk kedua kalinya testimoni pembaca juga diperlukan untuk penyempurnaan terakhir (finishing) di bulan Juli nanti. Kalau masih ada waktu luang, aku akan membuat cerpen untuk blog atau mencari program pergi ke Jepang lagi. Untuk sebulan ini mungkin persiapan ujian bahasa Jepang akan tertunda dulu karena kesibukan menuntaskan novel.

Memasuki bulan Juli, ini adalah tahap finishing novel setelah menerima kritik dan saran melalui testimoni pembaca. Tahap ini akan dilakukan sambil mencari penerbit untuk menerbitkan novel. Bulan ketujuh ini juga diharapkan sudah menemukan majalah untuk sasaran pengiriman cerpen. Kalau cerpenku lolos redaksi, lumayan akan menjadi penghasilan tambahan di momen libur semester. Persiapan ujian bahasa Jepang yang sempat tertunda sebelumnya juga akan kulanjutkan lagi. Dan apabila mengingat kembali kewajiban seorang mahasiswa, aku harus mulai mencari-cari tema skripsi bulan ini.

Agustus, akan ada dua kemungkinan yang terjadi di sini. Kemungkinan pertama, aku akan berangkat ke Jepang untuk mengikuti internship selama 3 minggu yang telah kusiapkan sejak bulan Januari. Kemungkinan kedua, bila aku tidak lolos, aku akan mencari penerbit yang akan kubidik untuk penerbitan novelku yang telah rampung. Memikirkan kemungkinan akan sibuk akibat datangnya berbagai permintaan dari redaksi penerbitan novel, agenda bulan Agustus yang lainnya hanya peningkatan kualitas tulisan lewat pencarian referensi buku dan sebagainya.

Bulan September, lagi-lagi aku memikirkan dua kemungkinan di bulan kelahiranku ini. Dua kemungkinan itu, bila novelku berhasil terbit, artinya aku harus gencar melakukan promosi di berbagai media. Kemungkinan kedua bila novelku masih dalam proses penerbitan, aku hanya akan melakukan peningkatan kualitas blog seperti menambah atau mengubah penampilan, mencicil materi ujian kemampuan bahasa Jepang, dan kembali mencari program untuk pergi ke Negeri Sakura. Kewajiban mahasiswa seperti belajar untuk persiapan UTS juga tak lupa dilakukan di bulan ini.

Setelah melalui masa-masa cukup sibuk di bulan sebelumnya, Oktober akan menjadi bulan yang cukup senggang karena hanya melakukan dua kegiatan seperti pencarian program ke Jepang dan belajar untuk ujian kemampuan Bahasa Jepang. Diharapkan bulan ini aku sudah bisa menguasai materi-materinya agar bisa menghadapi ujian di bulan Desember nanti. Kegiatan-kegiatan ini juga akan tetap dilakukan di bulan selanjutnya meski akan ada tambahan 1 kegiatan, yaitu persiapan UAS. Oh iya, selama 3 bulan terakhir ini mungkin aku akan disibukkan dengan pembuatan skripsi.

Pada akhir tahun 2017, menjadi final boss dari serangkaian perjuanganku dari bulan-bulan lalu. Tiga agenda penting akan dilaksanakan, yaitu ujian kemampuan bahasa Jepang, UAS, dan tes beasiswa Monbukagakusho. Bulan Desember ini akan menjadi bulan terakhir Operasi Hinomaru, dan aku akan berusaha keras untuk lolos tes demi mengincar program pertukaran jangka pendek di Jepang pada tahun berikutnya. Hanya satu doa yang akan kupanjatkan terus menerus untuk usahaku ini, semoga Allah dan orang tua merestui jalan ini #amiiin.

Yah, begitulah resolusi-resolusi detail yang kurancang untuk tahun 2017. Aku berharap, kelak akan datang banyak hal yang bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi diri ini. Dan semoga, dengan adanya tulisan ini, akan menjadi bacaan motivasi ketika semangatku menurun.

Buka gerbang lebar-lebar ke Negeri Sakura! Lalu bentangkan sayapmu, untuk menjemput matahari terbit di seberang sana!