My First Impression About "Him" (#KampusFiksi 4th Day)

3:20 PM

Oke, dalam challenges hari keempat ini, aku diminta untuk menceritakan pengalamanku bertemu si dia. Perspektif orang pasti bermacam-macam tentang siapa "dia" yang dimaksud itu. Tapi dalam tulisan ini, biarkan diri kalian membayangkan dengan sendirinya siapa sebenarnya "dia" karena di sini aku harus tetap tutup mulut mengenai identitas sebenarnya...

Mei 2010...

Di tengah rasa bosanku karena hidupku terlampau bahagia, bahkan cenderung flat karena setiap hari hampir tidak ada masalah. Sepanjang hari di sekolah maupun di rumah benar-benar menyenangkan. Prestasi melonjak drastis, memiliki sahabat yang baik hati dan sudah kuanggap saudara, begitupun suasana rumah yang begitu damai menyejukkan hati.

Namun ketika merenung, aku merasa sepertinya ada sesuatu yang hampa dalam hidupku ini. Aku baru menyadari bahwa aku sama sekali tidak mengikuti tren social media. Waktu itu aku masih tertarik dengan interaksi sosial secara langsung, karena aku berpikir masih banyak teman-teman yang sangat menyenangkan di lingkunganku. 

Suatu hari, untuk mengisi waktu luang, aku menyempatkan diri untuk menjawab setiap quiz seputar game Devil May Cry. Saat aku mengetikkan kata kunci “Devil May Cry quiz”, ada beberapa web yang muncul di layar, salah satunya adalah “Fanpop Devil May Cry Pop Quiz”, lantas saja kupilih itu karena menurutku cukup meyakinkan. Setelah kutelusuri, ternyata Fanpop itu adalah jejaring sosial baru yang menampung para user yang ingin bergabung ke fanclub idola mereka sebanyak-banyaknya. Karena cukup menarik, jadi aku memutuskan untuk membuat akun pertamaku di dunia maya.

Selama sebulan aku terus asyik mengelola akun Fanpopku, namun belum juga mendapatkan fans alias teman di situ. Setelah menunggu sekian lama akhirnya aku mendapatkan fans sekaligus teman pertamaku di social media. Setelah kutelusuri, ternyata ia berasal dari kota Makassar dan usianya lebih tua dua tahun dariku. Berteman dengan orang yang usianya lebih tua juga merupakan pengalaman pertamaku saat itu, jadi otomatis aku merasa penasaran dengannya dan mengajaknya chatting tentang game dan anime

Ternyata aku semakin cocok mengobrol dengannya dan memutuskan untuk meminta nomor HP-nya dengan tujuan berdiskusi soal game. Banyak kesan tentang dirinya, seperti gaya bicaranya yang polos, cuek, dan kadang-kadang mengundang tawa juga. Tetapi setelah lama berkomunikasi dengannya melalui pesan singkat, ada suatu perasaan yang tak kuduga-duga sebelumnya, yaitu perasaan cinta yang mulai muncul kepadanya. Itu terjadi karena aku menganggap dia adalah laki-laki idamanku yang memiliki kesan cool dan tidak banyak basa-basi, lagipula sejauh ini aku memang sangat matching dengannya—baik dari hobi, minat, dan kepribadian—. 

Aku terus menerus memendam perasaan suka kepadanya. Namun seberapa kuatnya aku menahan itu, ternyata gagal juga sampai akhirnya aku memberanikan diri menyatakan cinta kepada cowok itu. Namun sayangnya, ia menolakku dengan alasan jarak yang jauh dan kita belum berteman cukup lama pada saat itu.

Melihat kenyataan seperti itu, tak membuatku menyerah untuk mendapatkan pangeran idamanku di negeri seberang. Baru kuketahui ternyata ia memiliki sifat yang dingin dan prinsip yang cukup keras. Hal tersebut justru kujadikan tantangan untuk menaklukan pangeran yang berhati sekeras batu karang itu. Kusebut demikian karena aku tahu ia sama sekali belum pernah jatuh cinta pada lawan jenisnya. Apalagi setelah aku melihat fotonya, aku menjerit dalam hati bahwa dia benar-benar cowok tipeku!

Perlahan-lahan aku mulai merambah di dunia Facebook. Tidak lupa aku menambahkan cowok incaranku itu sebagai teman. Di Facebook terkadang aku envy kepada cewek lain yang setiap komentar atau pertanyaannya selalu direspon baik oleh cowok Makassar itu, sedangkan aku hanya direspon dingin. Namun bagaimanapun juga, dengan bantuan social media aku bisa mengenal dia sepenuhnya melalui biodata, minat, serta berbagai status. Itulah yang membuatku seperti melihat aktivitas sehari-harinya dari jarak jauh.

Tiba saatnya hari ulang tahunnya yang jatuh pada tanggal 25 Juni. Dari 4 hari yang lalu aku sudah ancang-ancang membeli kado untuknya dan segera mengirimnya dengan harap-harap cemas. Ternyata dua hari sebelum tanggal 25 kado pemberianku sudah sampai ke tangan cowok itu. Kemudian ia mengucapkan terima kasih kepadaku serta mengatakan kalau ia menyukai T-shirt hitam yang kujadikan kado. Tentu saja aku terkejut dan sangat senang mendengarnya. 

Sejak itulah ia perlahan-lahan menjadi lebih peduli kepadaku, tidak biasanya ia menyapaku lewat SMS lebih dulu kepadaku. Awalnya cowok Makassar itu hanya menganggapku sebagai adik, namun kurasa lama kelamaan ia menganggapku lebih dari teman, adik atau semacamnya. Ia mulai menganggapku sebagai orang yang berarti untuknya. Terbukti sehari setelah hari ulang tahunku, ia memberiku kejutan yang sangat tak terduga. Ia berkata bahwa jarak sama sekali bukan masalah dalam jalinan cinta aku dan dia, karena cepat atau lambat ia akan menemuiku. Beberapa hari setelahnya, ia mulai berani mengucapkan “I love u” kepadaku... (:-D)

Memasuki tahun 2012...

Perubahan sikap dia yang menjadi sangat peduli, hangat dan romantis membuatku bahagia, tidak lain karena aku sudah dianggapnya sebagai orang yang berarti. Memang ia mengakui kalau aku selama ini selalu memberinya harapan dan perhatian yang sebelumnya tak pernah diberikan oleh perempuan lain diluar keluarga.

Tak terasa sudah memasuki tahun kedua saling berkomunikasi, tiba-tiba ia berencana ingin berkunjung ke Jakarta menengok ibunya yang dirawat karena diabetes sekaligus menemuiku di sini! Pantas saja beberapa hari ini ia heboh menanyakan alamat rumahku dan berkata kalau ia sedang survey ke beberapa agen travel. Bukan cuma aku yang senang, kedua orang tuaku pun ikut bahagia dan ingin menyambut dengan sebaik-baiknya (XD).

Dua puluh satu Juni, tanggal di mana ia akan datang, akhirnya tiba juga. Perasaanku makin campur aduk membayangkan cowok itu sudah tak hanya dilihat di laman Facebook atau suaranya lewat telepon, namun aku akan menatapnya secara langsung.

Tepat pukul 08.45 aku dan kedua orang tuaku sudah menunggu di kantor agen travel untuk menjemputnya. Sejam kemudian ia pun tiba dan aku menyambutnya dengan hangat (dengan senyuman khasku). Lalu dengan sedikit canggung kuperkenalkan dia dengan keluargaku, kemudian ia menginap di rumahku selama 3 hari.

Waktu tiga hari itu kami manfaatkan untuk berjalan-jalan keliling kota Bandung seperti rencana sebelumnya, berfoto bersama di Gedung Merdeka, Hotel Savoy Homann, belanja di Lapangan Gasibu, dsb. Yang paling kuingat adalah ketika berjalan kaki berdua bersamanya menyusuri Jalan Braga yang suasananya hangat sambil membicarakan hal-hal. Dia bilang itulah pengalaman pertamanya bergandengan bersama seorang kekasih, begitu juga dengan aku.

Tak terasa sudah memasuki hari ketiga. Sudah waktunya ia kembali ke kampung halaman. Dengan perasaan sedih aku dan orangtuaku mengantarnya ke kantor agen travel yang sama. Rencananya ia akan transit dulu ke Jakarta selama sehari lalu take off ke Makassar. Saat itu aku belum begitu merasa sedih karena masih ada waktu 15 menit untuk mengobrol dengan cowok beralis tebal itu sebelum mobil travel berangkat. Namun waktu terasa begitu cepat, ia harus cepat menaiki mobil travel. Detik-detik sebelum keberangkatannya, ia masih sempat memotret aku dan keluarga untuk terakhir kalinya, dan perlahan-lahan mobil pun melaju dan menjauhi kami. Di situlah diam-diam air mataku mengalir deras dan tangisku pecah… 

Sambil meredakan tangisan yang tersedu-sedu di rumah, aku membaca pesan yang baru saja dikirimkannya pada malam hari, yang berisi :

Aku merasa muak kembali ke Makassar...
Karena disini kurang kehangatan cinta...
Dari ibu, dan Citra....
Baru kali ini aku menangis ketika berpisah dengan seseorang...
Yang sangat aku sayangi...

You Might Also Like

4 comments

  1. Halo Kairi...
    Aku Arha from Makassar juga. Hihihi, ceritanya seru tuh. Pasti senang banget, cinta jarak jauh nya terbalas, tp lbh bahagia lagi karna dapat restu dari ortu juga... Smoga kisah nya dengan si Him berakhir bahagia ya...

    ReplyDelete
  2. Hallo Kairi
    Wah cerita yang menarik dan manis
    Semangat menulis yaaa. Senang bisa kenalan dengan kamu
    Salam,
    Dari twitter dgn username @putpit18

    ReplyDelete
  3. Hallo kairi..
    Met kenal..
    Ceritamu menarik sekali, aq bisa membayangkan btapa ssahnya meruntuhkan dinding seseorang yg cuek...
    Tapi biasanya klau cwo cuek udah luluh,pasti dia bklan sung dgan tulus...
    Long last with him ;)

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Like us on Facebook

Flickr Images