Sixth Day : Mittsu no Riyuu (The Three Reasons) 

Selected!

Sedikit mengutip dari ajaran Islam, bahwa orang yang baik pasti akan dipasangkan dengan orang yang baik, begitu pula sebaliknya. Setiap orang pasti berharap memiliki pasangan hidup dengan orang baik. Dan setiap orang tentu saja berusaha menjadi yang terbaik demi mewujudkannya. Namun tentu saja pada akhirnya manusia hanya bisa menunggu keputusan Sang Maha Kuasa, akan dengan siapa mereka melewatkan sisa hidup.

Aku pun memiliki harapan yang sama. Hingga kini aku masih terus berusaha menjadi yang terbaik. Bukan hal yang mudah memang, apalagi diri ini masih terlalu banyak dosa dan kekurangan. Tetapi aku merasa, aku pun pantas mendapat pasangan hidup yang baik. Harapan itu tetap ada, meski aku sendiri tak tahu telah menjadi orang baik atau belum, dan mungkin memang hanya Sang Maha Mengetahui yang dapat menjawabnya. Bila ada orang yang bertanya mengapa dengan percaya dirinya aku berharap demikian, akan kujawab berdasarkan pandangan terhadap diriku sendiri.

1. Aku Tangguh

Apa yang membuat aku merasa tangguh? Bukan berarti aku dapat menghancurkan besi dengan sekali pukulan, dan bukan berarti aku dapat menahan tinjuan bertubi-tubi. Bukan secara fisik, tapi dari hati. Entah kenapa sejak dulu aku terbiasa untuk bersabar menunggu sesuatu. Tak hanya dalam urusan menunggu, aku pun bukan tipe orang yang langsung patah hati dalam waktu yang lama saat segala sesuatu tak sesuai harapan. Dan aku yakin, ketangguhan itulah yang dibutuhkan oleh calon pasangan hidup yang baik.

2. Aku Anti-Mainstream

Di satu sisi, aku selalu merasa tampil berbeda dibandingkan perempuan kebanyakan. Ya, sejak menjadi siswa SMP, aku merasa tak selalu menyukai apa yang orang lain sukai. Tak peduli apa yang kupunya sedikit ketinggalan zaman, yang penting membuatku nyaman. Sejak itu, aku selalu berpikir di dunia ini ‘aku’ hanyalah satu, karena itu jangan pernah jadi ‘aku’ yang mengikuti orang lain agar menjadi satu individu yang eksklusif dan spesial. Dan dalam mencari pasangan hidup yang baik pun aku akan menjadi diriku sendiri yang eksklusif.

3. Aku Berani

Bila mengambil contoh sederhana, ketika hampir semua berteriak-teriak saat menonton film horror, sepertinya hanya aku dan segelintir orang saja yang tidak demikian. Malahan, aku tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan horror. Tak hanya itu, meski aku anak tunggal yang hampir tidak pernah berpisah lama dengan keluarga, tapi tak membuatku gentar saat menyelesaikan kewajiban KKN di luar kota. Bahkan aku tak gentar seandainya ada suatu kewajiban yang mengharuskanku untuk bertandang sampai Negeri Sakura, yang telah lama kuimpikan. Dan semoga saja, aku pun tak gentar menghadapi permasalahan hidup bersama pasangan hidupku kelak.
.
.
#7DaysKF